Beranda / Jejak Sisi Lain / Cerita Suka Duka Seorang Nakhoda Kapal, Agung Prioritaskan Pelayanan penumpang

Cerita Suka Duka Seorang Nakhoda Kapal, Agung Prioritaskan Pelayanan penumpang

Share:

Cerita Suka Duka Seorang Nakhoda Kapal, Agung Prioritaskan Pelayanan penumpang

JEJAKPROFIL.COM – PELABUHAN, Penyebranga Pelabuhan di Gilimanuk, Bali – Ketapang, Banyuwangi menggunakan kapal PT.Munic Line.

Agung menjabat sebagai Nakhoda 2 (Pengganti) menceritakan dirinya lulusan pelayaran tahun 2001 lalu. Pengalamannya. (Agung. red) dalam dunia pelayaran pernah berlayar di kapal pesiar dari tahun 2001 sampai tahun 2007.

Menurut Agunng berhenti karena pertimbangan keluarga terutama istri dan ke 2 anaknya. Selanjutnya Agung  pindah bekerja di kapal lokal se-Indonesia salah satu nya di pelabuhan Ketapang- Gilimanuk hingga saat ini.

“Alasan saya pindah dari perusahaan kapal pesiar ke kapal lokal karena pertimbangan keluarga terutama istri dan ke dua anak saya yang ingin selalu dekat dengan saya”, cerita Agung kepada awak media saat diwawancarai di ruang kendali nakhoda. Kamis, (29/10/2020).

Agung menjabarkan dalam sehari kapal bersandar 16 kali dari pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang atau sebaliknya, dan  kapal tersebut ada 25 Abk dengan perjalanan waktu (1) satu jam,  per 1 mil di laut / 1856 KM dengan kecepatan 7 not.

Kata Agung menjadi nakhoda kapal pesiar harus mempunyai sertifikasi khusus.

Hal yang menarik cerita dari agung mengenai suka dan duka selama menjadi nahkoda saat melakukan pelayaran.

Duka dalam pelayaran dimana saat air pasang ombak besar ditambah hujan lebat menurut Agung semua itu nakhoda harus menguasai semua rintangan tersebut. Sebaliknya senang sudah dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap penumpang dalam perlintasan laut selain itu juga menjadi nahkoda mempunyai gaji yang lumayan besar.

” Suka duka dalam berlayar adalah dikala musim penghujan lebat yang menimbulkan ombak besar dan senang nya sudah memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang itu yang dinamakan servis ekselen ditambah gaji nakhoda besar apalagi saat jadi nakhoda kapal pesiar dua kali lipat”, cerita agung sambil tersenyum.

Nah kalau dengar informasi dimana terkadang ada kecelakaan laut menurut agung penyebab utama dikarenakan ada nya Miss komunikasi di antara  radio kapal maupun pelabuhan. Contoh dipelabuhan Ketapang saja jumlah keseluruhan ada 65 kapal ditambah jika cuaca sangat buruk yang berpotensi rawan kecelakaan laut, akhir cerita agung. (Relese/ BS)

Lihat Juga

ATR BPN Indra Gunawan Kepala BPN Palangka Raya

BPN Palangkaraya Bedah Pengadaan Tanah di Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA, Jejakprofil.com – Pengadaan tanah, baik skala besar maupun kecil kerap menjadi persoalan pelik …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *