Selasa , Juli 15 2025
Beranda / Pendidikan / Kolaborasi Mahasiswa Teknik Elektro ITI dan KWT Srikandi Serpong Dorong Inovasi Pertanian Modern

Kolaborasi Mahasiswa Teknik Elektro ITI dan KWT Srikandi Serpong Dorong Inovasi Pertanian Modern

Share:

Serpong – Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi di Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan, menerima sosialisasi program pertanian modern dari mahasiswa Institut Teknologi Indonesia (ITI), Selasa (15/07/25).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) 2025 yang didanai Hibah dari Kemendiktisaintek dengan fokus penerapan sistem pertanian presisi aeroponik berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah perkotaan.

Lurah Serpong, Sukari Maesoferi, S.Sos., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa Teknik Elektro ITI yang terjun langsung ke masyarakat.

“Saya sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan sosialisasi dari mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi Indonesia (ITI) di KWT Serpong yang akan menerapkan sistem pertanian aeroponik berbasis IoT. Mudah-mudahan ini ada manfaatnya buat ibu-ibu kader ketahanan pangan yang sedang menggalakkan KWT ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif baik bagi mahasiswa maupun masyarakat. “Harapannya, mahasiswa bisa mengimplementasikan teori-teori yang ada di kelas menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat, khususnya warga Serpong,” tambahnya.

Dr. Ir. Tris Dewi Indraswati, ST, MT, dosen pembimbing PPK ORMAWA ITI, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengenalkan sistem pertanian presisi aeroponik yang dikendalikan secara otomatis menggunakan teknologi IoT.

“Kami mengimplementasikan sistem aeroponik bekerja sama dengan KWT Serpong. Jadi kami membuat satu sistem aeroponik, yaitu sistem pertanian presisi di mana nutrisinya diberikan persis sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ini semua dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau dari handphone atau laptop, pokoknya selama ada internet,” jelasnya.

Ia menambahkan, program ini juga menjadi bagian dari pengembangan kapasitas mahasiswa. “Mahasiswa yang ikut ada 10 orang. Nantinya mereka akan mendapat semacam pengakuan atau rekognisi 10 SKS, seperti program MBKM. Mereka melakukan kegiatan di masyarakat, diawali perancangan sistem aeroponik di kampus, diimplementasikan di KWT Srikandi dan dapat di pantau dari jauh melalui internet,” ungkap Tris Dewi.

Proyek ini berlangsung mulai Juli hingga November 2025 dan akan ditutup dengan audit dari Belmawa Dikti pada bulan Desember. Ia berharap program ini bisa memberi nilai tambah bagi KWT Srikandi. “Kalau hasil tanamannya bagus, mudah-mudahan ekonominya meningkat. Mereka juga bisa mengenal teknologi yang baru, sehingga ter-update dengan ilmu baru,” tambahnya.

Ketua PPK Ormawa, Arif Tegar Prabangkara dari Program Studi Teknik Elektro semester 4, mengungkapkan bahwa timnya sudah mempersiapkan berbagai aspek untuk kegiatan ini.

“Tentunya tidak luput dari partisipasi ibu-ibu KWT Srikandi Serpong dan RT yang sudah mempersiapkan fasilitas. Kegiatannya dimulai dari Juli sampai November, seperti perancangan alat, perakitan, pengujian dengan penanaman sayuran, pelatihan internal, dan lainnya,” jelas Arif.

Ia juga berharap kontribusi mahasiswa dapat memberi manfaat langsung. “Harapannya bantuan dari mahasiswa dapat menjadi salah satu bukti bahwa mahasiswa tidak hanya belajar teori tapi juga belajar langsung ke masyarakat. Dari KWT sendiri saya harap dapat benefit dari pertanian modern dan semoga alat ini bisa diimplementasikan ke Kelompok Wanita Tani yang lain,” ujarnya.

Ketua KWT Srikandi Serpong, Sri Wulan, mengaku antusias dan bersyukur atas program ini. “Alhamdulillah senang sekali, karena kita juga belum terlalu paham aeroponik. Dengan adanya aeroponik ini saya mendapat wawasan, belajar bersama ibu-ibu yang lain,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa sebanyak 21 anggota KWT mengikuti kegiatan ini. “Harapannya bisa tambah maju, berjalan dengan lancar dan bisa bermanfaat buat KWT Srikandi,” pungkas Sri Wulan.

Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan berbasis teknologi di tengah keterbatasan lahan perkotaan.

(Slamet)

Lihat Juga

Institut Teknologi Indonesia (ITI) Luluskan Mahasiswa Berprestasi dengan Program Pendidikan Inovatif

Tangerang Selatan, 27 April 2025 — Institut Teknologi Indonesia (ITI) sukses menyelenggarakan acara Wisuda Program …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *