Jakarta, 19 Februari 2025 – Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI) terkait “Penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas Calon Pekerja Migran Indonesia/Pekerja Migran Indonesia dan Pelatihan Kewirausahaan serta Pengembangan Usaha Produktif bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Purna Pekerja Migran Indonesia, dan Keluarganya”
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sekaligus Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mendorong agar tagar #KaburAjaDulu yang tengah viral di media sosial diganti menjadi #AyoBekerjaDiLuarNegeri.
Karding mengungkapkan bahwa di tahun 2024, terdapat permintaan tenaga kerja yang cukup besar di Indonesia. Total permintaan mencapai 1,3 juta, namun Indonesia hanya mampu memenuhi sekitar 297 ribu tenaga kerja.
”Di Jepang permintaan tahun ini 100-200 ribu. Di Arab kalau kita buka ini insya Allah permintanya 200-300 ribu. Belum lagi Hongkong, Taiwan, belum lagi Eropa. Eropa juga sudah mulai banyak yang meminta kepada kita,” ucapya pada penandatanganan Nota Kesepahaman antara KP2MI/BP2MI dengan Kementerian BUMN, Kementerian HAM, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Kamar Entrepreneur Indonesia.
Karding juga mendorong agar warga negara yang berminat bekerja di luar negeri menyiapkan diri dengan matang, baik dari segi kemampuan bahasa, keterampilan, maupun kelengkapan dokumen.
”Jadi sehingga ketika dia keluar maka kita berharap semua terdata dengan baik, sehingga kita tahu posisinya dan sedang bekerja apa dan sebagainya,”lanjutnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut penandatanganan MoU ini penting untuk meminimalisir risiko yang tidak terduga bagi pekerja migran Indonesia. Apalagi, sekitar 80 persen pekerja migran tercatat adalah perempuan.
Hampir 80 persen adalah domestic worker dan perempuan. Nah karena itu dalam MOU ini salah satu yang terpenting bagaimana kita menyatukan data, menyatukan sistem supaya data base daripada pekerja migran ini bisa benar-benar kita bisa maksimalkan menjadi sebuah data yang bisa menjadi pemantauan dan perlindungan kedepannya,” pungkasnya.
Penandatanganan ini menandai komitmen bersama dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas ekonomi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta keluarganya melalui program pelatihan kewirausahaan dan pengembangan usaha produktif. KEIND, sebagai wadah kolaborasi para entrepreneur Indonesia, akan berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan bisnis bagi para PMI dan purna PMI agar mereka memiliki alternatif ekonomi yang berkelanjutan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan langsung oleh Ketua Umum KEIND, Bapak Afda Rizal Armashita, dan Menteri P2MI, Bapak Abdul Kadir Karding.
Program kerja sama ini mencakup berbagai inisiatif, termasuk pelatihan keterampilan bisnis, akses permodalan, pendampingan usaha, serta fasilitasi jaringan bisnis bagi para PMI dan keluarganya. KEIND dan BP2MI akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan implementasi program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat yang nyata.
Dengan adanya kolaborasi ini, KEIND dan BP2MI berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi PMI, mendukung kemandirian ekonomi mereka, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga PMI di seluruh Indonesia.
(Red)