Jakarta, – Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) bersinergi dengan Universitas Pertahanan Jakrta menyelenggarakan acara bedah buku The Prawobo Mind New Indonesia Economy 5.0 Manifesto di kampus Universitas Pertahanan jalan Salemba Raya nomor 3 Jakarta Pusat pada tanggal 12 November 2024.
Frans Meroga sebagai penulis utama yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI), menyampaikan bahwa latar belakang penulisan buku tersebut melihat UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan” dan UU Koperasi nomor 25 tahun 1992 pasal 63 ayat 1b “Menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan oleh Koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya”. Menidaklanjuti mandek nya RUU Perkoperasian tersebut, Frans telah menyerahkan draft rancangan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Peningkatan Peranan Koperasi dalam Perekonomian Nasional kepada Menteri Koperasi sebagai wujud tanggungjawab kami sebagai generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan Indonesia khususnya dalam Perkoperasian untuk mendukung Nusantara baru Indonesia Maju pada 29 Oktober 2024.
Ferry Juliantono selaku Wakil Menteri Koperasi menyampaikan bahwa Koperasi berpotensi sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan dan menciptakan lapangan kerja, namun pemerintah perlu mendukung dengan kebijakan yang tepat dan akses permodalan bagi ekonomi hijau dan ekonomi biru. Perlu strategi yang tepat untuk meningkatkan parisipasi anggota dan meningkatkan akses pasar bagi koperasi agar dapat berkembang lebih kompetitif, terutama di era digital.
Kolonel Dr. Kusuma, M.Si (Kaprodi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional) Universitas Pertahanan sebagai panelis/penanggap menyampaikan dalam pasal 33 ayat 1 menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, ketentuan ini sesuai dengan prinsip koperasi, oleh karena itu koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat.
Frans Meroga menekankan pentingnya strategi promosi dan pendidikan dalam mengembangkan koperasi. Integrasi dengan program gizi nasional. Penerapan peraturan pemerintah yang efektif menciptakan lingkungan yang mendukung. Pengenalan koperasi dalam pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif, memastikan kelangsungan dan pertumbuhan koperasi di masa depan. Frans juga menyoroti strategi untuk meningkatkan partisipasi dalam hilirisasi industri di sektor pertanian dan pangan, serta mengadopsi ekosistem digital.
Ferry Juliantono sependapat bahwa pembangunan koperasi modern membutuhkan pendekatan yang holistik, di mana pemerintah dan swasta harus berkolaborasi dan berperan dalam menciptakan ekosistem yang inklusif dan kondusif bagi koperasi. Visi Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif koperasi, sehingga diperlukan kolaborasi antara koperasi, UMKM, dan BUMN dalam pembangunan proyek-proyek strategis. Dengan konsep konglomerasi koperasi sangat tepat untuk membawa koperasi Indonesia ke level global.
(Slamet)