Jejakprofil.com – Memasuki bulan ramadhan dan tahun politik, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Musyawarah Alim Ulama yang dihadiri oleh para pemuka agama, pimpinan Ormas Islam dan Pondok Pesantren. Dalam Musyawarah tersebut menghasilkan kesepakatan bersama dan kemudian dikeluarkan dalam bentuk Tausiyah Alim Ulama untuk masyarakat Sulawesi Tenggara dalam memasuki bulan Suci Ramadhan dan Tahun Politik, yaitu,
1. Para Alim Ulama Sulawesi Tenggara mengajak dan menyerukan ummat Islam agar memasuki bulan Ramadhan dengan penuh keimanan, mengharap ridha Allah SWT dalam suasana hati yang ikhlas, tenang dan damai agar dapat meraih derajat tagwa.
2. Bulan ramadhan adalah bulan mulia yang penuh berkah dan maghfirah, bulan yang dihormati. Karena itu Alim Ulama Sulawesi Tenggara mengajak umat Islam agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah, mensucikan jiwa (tarkiyat al – nafs) dengan memperbanyak amalan ibadah dan do’a kepada Allah baik setelah shalat fardhu maupun sahalat tarawih, perbanyak tadarrus al Qur’an dan amalan ibadah lainnya.
3. Para Alim Ulama Sulawesi Tenggara mengajak pimpinan ormas Islam dan pondok pesantren, takmir takmir masjid untuk mengisi amaliah ramadhan seperti ceramah sesudah atau sebelum shalat fardhu (maktubah) shalat tarawih dengan pesan pesan yang menyejukan, membangun suasana aman, damai dan rukun, menjauhkan dari materi materi yang sifatnya khilafiyah Juru’iyah yang dapat meretakkan ukhuwah Islamiyah.
4. Ramadhan tahun ini 1444 H/2023 M ini bersamaan dengan tahun politik. Para Alim Ulama Sulawesi Tenggara mengajak umat Islam menyikapinya dengan penuh optimisme untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai, masyarakat yang tenang dan nyaman, mendorong terciptanya kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang sesuai dengan tujuan kemerdekaan dalam UUD 1945 dan Pancasila.
5. Para alim ulama Sulawesi Tenggara mengajak masyarakat untuk berpikiran teguh, bersikap bijak, dan berhati lembut dalam merespon terjadinya gejolak yang diakibatkan oleh nafsu, emosi, ego politik dan ego kelompok/golongan dan segera menyerahkan kepada yang berwenang/yang berwajib dalam menyelesaikan masalah sosial yang dapat meretakan hubungan silaturahmi di masyarakat.
6. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang memberikan rahmat, kesejukan, kedamaian dan keamanan bagi seluruh alam dan seluruh umat manusia. Karena itu, para pemuka agama Sulawesi Tenggara wajib mengemban dan menyebarkan misi rahmatan lil “alamin tersebut baik dalam mimbar ramadhan maupun mimbar Jum’at.
7. Alim Ulama Sulawesi Tenggara mengajak dan menyeru kepada media massa baik cetak maupun elektronik untuk membuat dan menebarkan berita berita yang dapat menyejukan dan menentramkan masyarakat, menghindarkan dari narasi-narasi yang syarat dengan fitnah, agitasi, yang dapat merugikan orang maupun kelompok tertentu.
8. Bulan ramadhan adalah bulan amal, maka para alim ulama Sulawesi Tenggara menghimbau kepada BUMD, pelaku usaha (aghniya) dan pelaku pertambangan baik nasional maupun asing untuk meningkatkan amal sosialnya, merealisasikan tanggungjawab sosialnya (CSR/Corporate Social Responsibility) untuk membantu pembangunan infrastruktur keagamaan seperti masjid, pondok pesantren, dan madrasah. Juga untuk meringankan beban kehidupan kaum dhu’afa (fair miskin) supaya terbangun tata kehidupan masyarakat yang harmonis dalam suana saling asah, asih dan asuh.
Demikian tausiyah Alim Ulama Sulawesi Tenggara ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat,hidayah dan anugerah negeri yang aman kepada masyarakat Sulawesi Tenggara. Amin
(Red)