Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui program SMExcellence berupaya meningkatkan kapasitas SDM UKM dengan mendorong terwujudnya kemitraan bersama aggregator, usaha besar, dan UKM ekspor.
“Melalui upaya ini maka SDM UKM bisa dibekali pengetahuan dan pengalaman tentang product review, production process, product pricing, export document, branding, capacity building, dan tips ekspor,” kata Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Dwi Andriani Sulistyowati, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (4/3).
Selain itu, kata Dwi, SMExcellence juga mendorong sinergi dan kolaborasi antar pelaku UKM dan antara UKM dengan aggregator serta usaha besar. “Tujuannya, agar pelaku UKM mampu menciptakan produk-produk berkualitas yang dapat bersaing dan diterima pasar global,” ujar Dwi.
Dwi menyebutkan, SMExcellence telah dilaksanakan sejak Agustus 2022 di 13 ecosystem cluster creative industry sub sektor furniture, homeware, dan homedecor.
Pada 2023, SMExcellence dilanjutkan lagi, diawali secara paralel, kegiatan dilaksanakan di kluster Kulon Progo pada bulan Februari dan di kluster Gunung Kidul hingga bulan Maret. Masing-masing kluster diikuti 30 pelaku UKM. Aggregator sebagai mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah PT Indo Risakti dan PT Homeware International Indonesia.
Dwi menambahkan, KemenKopUKM menetapkan tiga isu strategis yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada periode 2020-2024. Yaitu, peningkatan ekspor, penguatan substitusi impor, dan UMKM masuk dalam rantai pasok global (global value chain).
Dalam hal ini, pihaknya bekerja sama dengan desainer produk dan buyer representative, terutama untuk meningkatkan kapasitas UKM di Kulon Progo dan Gunung Kidul agar bisa memenuhi standar ekspor. “Selain itu, mendorong UKM untuk mengetahui trend dan peluang pasar tahun 2024,” ucap Dwi.
Menurut Dwi, pada kegiatan SMExcellence kali ini dilakukan kerja sama dengan PT Indo Risakti dan PT Homeware International Indonesia sebagai aggregator yang diharapkan dapat melakukan pendampingan dalam pemenuhan standar produk sesuai dengan requirement buyer.
Bagi Dwi, kegiatan SMExcellence ini menjadi momentum bagi aggregator untuk bertemu dengan calon mitra baru. Kegiatan ini juga dapat mempertemukan aggregator dengan fasilitator yang memang fokus di bidang desain dan buyer representatif.
Kegiatan pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada pelaku UKM bidang furnitur, kerajinan, dan homedecor.
Pertama, menyangkut tren dan peluang pasar tahun 2024. “Standar produk ekspor yang harus dipenuhi terhadap kuantitas dan kualitas produk,” kata Dwi.
Kedua, quality control produk, serta kiat-kiat dalam melakukan negosiasi yang baik dengan buyer. Ketiga, jejaring usaha dan informasi dengan sesama peserta kegiatan dan para narasumber serta fasilitator yang juga siap melakukan pendampingan untuk mewujudkan produk yang memenuhi standar ekspor, berkualitas, dan berdaya saing.
Sementara itu, pemilik PT Indo Risakti, Riris Simanjuntak, mengatakan kegiatan SMExcellent menjadi sarana untuk membangun jejaring (networking), tempat bertukar pengalaman, diskusi interaktif antara peserta dan fasilitator, yang diharapkan mampu menambah kepercayaan diri pelaku UKM dalam menjalankan usaha sekaligus membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Sehingga, satu sama lain dapat mengambil manfaat.
“Saya berharap program ini dapat mendukung rantai pasok, sehingga perusahaan kami secara konsisten dapat memenuhi kuantitas, standar kualitas, dan kontinuitas produk,” kata Riris.
*Jakarta, 04 Maret 2023*
*Humas Kementerian Koperasi dan UKM*
*Medsos resmi: @Kemenkopukm*