Beranda / JP News / Pendampingan Pengrajin Tempe di Desa Jatimulyo, Sepatan Timur untuk Peningkatan Ekonomi melalui Diversifikasi Produk Nata De Soya

Pendampingan Pengrajin Tempe di Desa Jatimulyo, Sepatan Timur untuk Peningkatan Ekonomi melalui Diversifikasi Produk Nata De Soya

Share:

Tangerang, – Oleh : Ir. Linda Aliffia Yoshi, ST, MT; Dra. Setiarti Soektjo M.Sc: Prof. Dr. Ir. Joelianingsih, MT Tempe adalah makanan khas Indonesia yang dalam proses produksinya akan menghasilkan limbah cair hasil perebusan ataupun hasil perendaman kedelai. Limbah tersebut umumnya bisa digunakan untuk pakan ternak, namun hasil lain menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Nata de Soya.
Nata de soya adalah produk hasil fermentasi air perendaman atau perebusan kedelai dari proses pembuatan tempe maupun tahu. Proses produksinya sama dengan proses pembuatan nata de coco, yaitu menggunakan bakteri Acetobacter xylinum. Produk ini memiliki karakteristik juga sama dengan nata de coco berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, dengan tekstur yang kenyal. Jadi, salah satu alternative pemanfaatan limbah tempe dan tahu adalah dengan mengolahnya menjadi nata de soya.
Prospek pengembangan produksi sangat baik mengingat sangat banyak pengrajin tempe di Indonesia. Bila diproduksi oleh masyarakat pengrajin tempe, maka akan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi masyarakat pengrajin tempe sekaligus menangani sebagian limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan tempe. Setain itu, teknologi yang dipakai dalam proses pembuatan nata de soya dapat dikatakan sederhana karena tidak membutuhkan peralatan canggih/modern dan bahan-bahan yang dipakai juga terjangkau masyarakat.
Jadi, dengan biaya yang terjangkau dan teknologi yang mudah diterapkan, maka dapat dikatakan bahwa produksi nata de soya, terutama untuk masyarakat pengrajin tempe sangatlah prospektif.

Melalui program Insentif Pengabdian Masyarakat terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka berbasis kinerja indikator utama bagi Perguruan Tinggi Swasta tahun 2022, Program Studi Teknik Kimia dan Teknologi Industri Pertanian, Institut Teknologi Indonesia mengadakan pendampingan kepada Pengrajin Tempe di Kampung Buaran Sepatan Timur Peningkatan Ekonomi melalui diversifikasi Produk Olahan Keripik Tempe dan Nata de Soya. Pendampingan dilaksanakan selama bulan Desember 2022.

(Red)

Lihat Juga

BPN Kota Palangka Raya Kementerian ATR BPN

BPN Palangka Raya Serahkan Sertifikat Rumah Ibadah Gratis Tanpa Biaya

Palangka Raya, Jejakprofil.com – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palangkaraya menyerahkan sertifikat rumah ibadah secara …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *