JAKARTA (6/12) – Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan apresiasi kepada empat kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dengan memberikan penghargaan Adibakti Minabahari.
Penghargaan tersebut diberikan bagi kelompok masyarakat yang aktif dalam membantu pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayahnya masing-masing.
“Keempat kelompok masyarakat ini patut diapresiasi karena membantu pemerintah dalam menjaga wilayah perairan mereka agar tetap lestari”, ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Dr. Adin Nurawaluddin, M.Han.
Keempat kelompok masyarakat tersebut adalah Pokmaswas Penimbangan Lestari dari Bali, Pokmaswas Laut Selat Malaka dari Sumatera Utara, Pokmaswas Mutiara Hitam dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Pokmaswas Tafamutu dari Maluku Utara. Adin mengungkapkan bahwa kontribusi yang mereka lakukan memberikan pengaruh besar terhadap kelestarian di wilayah perairan masing-masing.
Salah satu contohnya adalah yang dilakukan oleh Pokmaswas Penimbangan Lestari. Pokmaswas ini aktif melakukan kegiatan konservasi terumbu karang melalui inisiatif transplantasi menggunakan terumbu buatan dari beton maupun dari batok kelapa (bioreeftek) di Pantai Penimbangan, Buleleng, Bali. Tidak hanya melakukan inisiatif transplantasi, Pokmaswas ini juga secara rutin memonitor perkembangan terumbu buatan yang mereka beri nama Nemesis tersebut.
“Pokmaswas Penimbangan Lestari ini memang patut dijadikan contoh. Tidak hanya berinisiatif dalam transplantasi terumbu karang buatan, mereka bahkan berinisiatif menyusun Master Plan Taman Laut di Pantai Penimbangan Bali”, ucap Adin.
Pokmaswas selanjutnya yang menerima penghargaan adalah Pokmaswas Laut Selat Malaka. Pokmaswas ini diapresiasi karena telah melakukan pembinaan nelayan di Kabupaten Deli Serdang, yang wilayah perairannya berbatasan langsung dengan wilayah perairan Malaysia. Pokmaswas ini melakukan pembinaan nelayan supaya tidak melakukan illegal fishing ke wilayah negara tetangga.
“Penyuluhan yang dilaksanakan Pokmaswas Laut Selat Malaka ini sangat membantu kami mengurangi jumlah nelayan yang ditangkap aparat negara tetangga karena melakukan illegal fishing. Inisiatif Pokmaswas ini sudah selayaknya kami apresiasi”, terang Adin.
KKP Lakukan Proses Penilaian Khusus Dalam Menentukan Pokmaswas Teladan
Lebih lanjut Adin menjelaskan bahwa dalam menentukan Pokmaswas yang akan diberikan penghargaan tersebut, KKP telah melakukan proses penilaian khusus untuk menentukan Pokmaswas Teladan. Penilaian dilakukan dengan cara verifikasi administrasi hingga peninjauan langsung ke lapangan.
Penilaian pada tahap pertama dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi se-Indonesia. Selanjutnya, DKP Provinsi mengajukan Pokmaswas Teladan ke tingkat nasional. Tim penilai nasional yakni KKP kemudian melakukan verifikasi dokumen serta peninjauan langsung ke lapangan untuk menentukan Pokmaswas Teladan berdasarkan aspek teknis, manajemen, dan sosial.
“Dalam melakukan penilaian kami mempertimbangkan seberapa besar pengaruh yang diberikan Pokmaswas tersebut dalam membantu menjaga sumber daya kelautan dan perikanan di wilayahnya masing-masing”, pungkas Adin.
Pemberian penghargaan Adibakti Mina Bahari secara rutin digelar oleh KKP setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk mengapresisasi setiap inisiatif yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam berkontribusi membantu pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan supaya berkelanjutan dan lestari. Hal ini sejalan dengan 5 program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam memulihkan kesehatan laut demi mewujudkan ekonomi biru, laut sehat, Indonesia sejahtera.
(Red)