Beranda / JP News / Perangi Sampah Plastik, KKP Gelar Kolaborasi Bersih Pantai dengan Tradisi Petik Laut di Pamekasan

Perangi Sampah Plastik, KKP Gelar Kolaborasi Bersih Pantai dengan Tradisi Petik Laut di Pamekasan

Share:

JAKARTA (11/6) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) mengolaborasikan tradisi petik laut di Pamekasan-Madura dengan Gerakan Bersih Pantai. Kolaborasi dua kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang kampanye sampah plastik sekaligus memperingati Hari Laut Sedunia.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Minggu (5/6) lalu diikuti oleh sekitar 600 orang yang berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 1,51 ton yang terdiri dari 604 kg sampah organik dan 906 kg sampah anorganik. Selanjutnya, sampah ini dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat daur ulang.

“Aksi Bulan Cinta Laut lewat kegiatan bersih pantai dan laut ini di sini merupakan kolaborasi antara kampanye bersih pantai dengan tradisi Petik Laut yaitu upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan dan memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan,” terang Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya di Jakarta.

Tak hanya dengan masyarakat di Desa Sotabar, aksi bersih pantai dan laut juga menggandeng Pemuda Indonesia Centre (PIC). Melalui kolaborasi ini Victor berharap menjadi sebuah kampanye dalam upaya berkontribusi pengurangan sampah di Pamekasan. Data tahun 2021 menunjukkan potensi timbunan sampah di Pamekasan sebesar 100,9 ton dengan persentase sampah yang terkelola sekitar 51,7%. Karenanya, diperlukan sinergi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Pamekasan untuk selalu menjaga kebersihan minimal dengan tidak buang sampah sembarangan.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf menjelaskan data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) menunjukkan kebocoran sampah plastik ke lautan mengalami penurunan sebesar 15,3% dari periode tahun 2018 sampai dengan 2020 dan diperkirakan mencapai 25% hingga akhir tahun 2021. KKP tergabung dalam Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi sebagai koordinator.

KKP telah berkontribusi terhadap pengurangan kebocoran sampah laut melalui beberapa program berkelanjutan yang telah dilaksanakan seperti edukasi, kampanye dan aksi melalui Gerakan Cinta Laut yang telah diinisiasi sejak tahun 2017, dan puncaknya digaungkan secara masif melalui kampanye Bulan Cinta Laut pada acara Kick Off Bulan Cinta Laut di Pantai Parangkusumo Yogyakarta pada akhir Januari 2022 lalu.

“Saat ini KKP juga sedang menyusun Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Rencana Aksi Bulan Cinta Laut sebagai upaya mendorong pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut dan sebagai langkah percepatan yang komprehensif dan terpadu dalam mencegah pencemaran lingkungan laut dan kerusakan ekosistem perairan serta menjaga kesehatan laut,” ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, penanggulangan sampah di laut tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah sehingga perlu bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, dunia usaha dan keterlibatan lembaga pendanaan dalam pelestarian lingkungan pesisir dan laut serta masyarakat agar menjadi kebiasaan dan budaya.

Yusuf juga menambahkan pantai yang bersih dan laut yang sehat, menjadi bukti kepada dunia Indonesia bijak dalam mengelola lautnya. Terlebih dengan ditunjuknya Indonesia sebagai Presidensi G20 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”, hal tersebut dapat menjadi wahana memberikan contoh dan pembelajaran baik. KKP mendukung Presidensi G20 melalui kebijakan ekonomi biru yang memfokuskan pada kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut dengan mempertimbangkan ketahanan ekologi dan ketahanan ekonomi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa program Bulan Cinta Laut merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Indonesia melalui KKP dalam menjaga kesehatan laut yang menjadi perhatian dunia sejak beberapa tahun terakhir. Terlebih, Indonesia saat ini didaulat menjadi tuan rumah forum internasional G20.

HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT

Lihat Juga

BPN Kota Palangka Raya Kementerian ATR BPN

BPN Palangka Raya Serahkan Sertifikat Rumah Ibadah Gratis Tanpa Biaya

Palangka Raya, Jejakprofil.com – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palangkaraya menyerahkan sertifikat rumah ibadah secara …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *