Jakarta,Institut Teknologi Indonesia (ITI) kembali menggelar prosesi wisuda secara luring, Minggu 22 Mei 2022.
Berdasarkan data statistik kelulusan Institut Teknologi Indonesia pada semester genap 2020/2021, jumlah lulusan semester genap 2020/2021, yaitu sebanyak 263 orang dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,12 dan lulusan tercepat diraih dalam kurun waktu 4 tahun. Sedangkan, jumlah lulusan semester ganjil 2021/2022 adalah sebanyak 110 orang dengan IPK rata-rata sebesar 3,05 dan lulusan tercepat diraih dalam kurun waktu 3,5 tahun.
Pelaksanaan wisuda ini diikuti oleh 154 Wisudawan yang terdiri dari 44 Wisudawan Prodi Informatika, 38 Wisudawan Prodi Teknik Sipil, 27 Wisudawan Prodi Arsitektur, 8 Wisudawan dari Prodi Perencanaan Wilayah & Kota, 26 Wisudawan Prodi Teknologi Industri Pertanian, dan 15 Wisudawan Prodi Manajemen. Dari seluruh wisudawan, terdapat 15 mahasiswa yang merupakan lulusan terbaik.
Prestasi lulusan terbaik dengan predikat magna cumlaude diraih oleh 6 mahasiswa dan cumlaude 5 mahasiswa. Predikat Magna Cumlaude dengan IPK tertinggi diraih oleh 2 orang, yaitu (1) ananda Muhammad Afif Baihaqi dengan NIM 1151800052 dari Program Studi Teknik Informatika; dan (2) ananda Gilang Pangruktiardhi Wastanu dengan NIM 1221700025 dari Program Studi Arsitektur.
“Menurunnya level PPKM, kita mendapat izin kegiatan wisuda secara luring. Ini lebih mengesankan bagi mahasiswa karena puncak dari ekspresi mereka setelah susah payah menyelesaikan pendidikan. Acara berjalan lancar dan sukses, mudah-mudahan pandemi segera berakhir sehingga kegiatan kemahasiswaan bisa dilaksanakan secara luring, karena kalau Teknik itu tidak hanya bisa dari meja,” kata Rektor ITI Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU, di Tangerang Selatan, Sabtu, (21/5/2022).
Ia juga berpesan agar para wisudawan dan wisudawati menjaga kesehatan dan meningkatkan teknologi digital. Hal ini dikarenakan semua aspek kehidupan manusia sudah menggunakan teknologi digital.
“Di ITI ada kuliah Transformasi Digital dan harus dikembangkan pemanfaatannya oleh mahasiswa. Selain itu, mereka harus punya keberanian dalam memilih pekerjaan, mengambil keputusan secara terukur. Orang-orang Teknik adalah pelaku lapangan, jadi mereka harus berani mengambil keputusan. Sukses, berhasil itu adalah milik orang-orang pemberani,” ucap Rektor Marzan.
Selanjutnya, perwakilan wisudawan Gilang Pangruktiardhi mengungkapkan perasaan senangnya.
“Dibutuhkan waktu yang tidak singkat dan perjuangan luar biasa untuk mengantarkan kita sampai dengan hari ini. Apapun bidang atau profesi yang akan kita jalani berikutnya berikanlah sedikit kontribusi dari pekerjaan kalian, ingatlah kalian membawa nama ITI sebagai almamater perguruan tinggi. Apapun yang kita dapat dari kampus ini dapat memberikan manfaat tidak hanya di lingkungan ITI tapi juga di Indonesia bahkan di mancanegara karena pada hakikatnya manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Gilang, di hadapan para wisudawan, (22/5/2022).
Selama perjalanannya menempuh pendidikan, Gilang dan teman-teman seperjuangannya juga menemukan berbagai permasalahan. Namun, mereka tetap menjalani proses tersebut hingga akhir kelulusan.
“Setiap permasalahan akan timbul suatu proses berupa ide, gagasan, sikap serta perasaan emosional. Lalu proses itu kami jalani selama kurang lebih empat tahun lewat para dosen, aktif di organisasi, bertemu para alumni. Setelah empat tahun berlalu menjadikan kami lebih dewasa, bertanggungjawab, cerdas, peduli sehingga bisa memberi pengaruh pada lingkungan sekitar,” tambahnya.
Senada dengan Gilang, Erma Sofia orangtua dari Atma Della turut merasakan perjuangan anaknya dari awal kuliah hingga lulus.
“Anak saya jurusan Arsitektur, tugasnya macem-macem, kadang menyelesaikan tugas sampai malam, kita pantau, kasih tau. Saya sebagai orang tua berpesan lakukan yang terbaik karena ini untuk anak juga. Anak saya sempat ikut beasiswa juga dengan catatan nilainya dipertahankan,” paparnya.
Erma pun berharap ITI semakin dikenal di masyarakat. “Mudah-mudahan dengan lulusnya mereka makin dikenal. Standar pelajarannya bagus, dosen-dosennya bagus,” pungkasnya.
(Slamet)