Minggu , Juli 13 2025
Beranda / JP News / PRODI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN (TIP) – ITI MEMBINA MASYARAKAT PENGRAJIN KACANG SANGRAI KAMPUNG WISATA KERANGGAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS KACANG SANGRAI

PRODI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN (TIP) – ITI MEMBINA MASYARAKAT PENGRAJIN KACANG SANGRAI KAMPUNG WISATA KERANGGAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS KACANG SANGRAI

Share:

Jakarta,26-12-2021 – Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP), Institut Teknologi Indonesia (ITI) menggandeng Pokdarwis Kampung Wisata Keranggan melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pada para pengrajin kacang sangrai di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten dalam rangka mendukung Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021 dari Kemendikbudristek.
“Kegiatan ini merupakan hasil penilaian evaluasi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek terhadap kinerja Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dimana ada lebih dari dari 4500 Perguruan Tinggi ini, ITI mendapatkan peringkat ke 65 dari 110 Perguruan Tinggi Swasta yang terpilih dalam program ini. Intinya bahwa hasil penelitian ini harus diterapkan ke masyarakat dan harapannya dapat meningkatkan produktifitas dan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik” jelas sambutan dari Dr. Ir. Joelianingsih, MT selaku Kepala Pusat Riset Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PRPM) – ITI yang sekaligus membuka acara.

Sebanyak 15 peserta yang merupakan pengrajin kacang sangrai di Kelurahan Keranggan ini mengikuti kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PkM) pada 22 Desember 2021 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa dari Prodi TIP ITI yang dikemas dalam beberapa tahapan kegiatan diantaranya sosialisasi proses pengolahan kacang sangrai yang baik, dilanjutkan dengan penjelasan spesifikasi dan teknik operasional alat sangrai, serta penyampaian terkait penggunaan bahan kemasan yang tepat untuk mempertahankan kerenyahan produk kacang sangrai.

“Tujuan kegiatan yang merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Shinta Leonita, S.TP, M.Si dkk ini untuk melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai dharma Dosen ITI untuk membantu masyarakat dalam rangka teknologi proses kacang sangrai. Sehingga kami siap membantu masyarakat untuk memperbaiki teknologi proses kacang sangrai yang ada di Kelurahan Keranggan,” jelas Dr. rer. nat. Ir. Abu Amar, IPM selaku Dosen Prodi TIP ITI yang juga sebagai koordinator acara sosialisasi.

Ketua Tim Pelaksana kegiatan PkM Shinta Leonita, S.TP, M.Si yang sekaligus merupakan Ketua Prodi TIP ITI menyampaikan bahwa “sejak tahun 2018 kami sudah mulai melakukan beberapa kegiatan baik penelitian maupun pengabdian masyarakat terkait kacang sangrai di Kelurahan Keranggan mulai dari melatih cara budidaya kacang tanah melalui pendekatan konsep Urban Farming, pengenalan proses produksi kacang sangrai sesuai Good Manufacturing Practice, melakukan penelitian tentang analisis karakteristik mutu produk kacang sangrai hingga analisis kelayakan Tekno-ekonominya. Dari hasil penelitian tersebut masih terdapat beberapa kendala salah satunya dalam proses pengadukan pada saat penyangraian masih menggunakan tenaga manusia yang memakan waktu 1-2 jam sehingga muncul faktor kelelahan yang menyebabkan hasil produk tidak merata dan masih ditemukan kacang yang gosong. Dengan terselenggarakannya kegiatan ini tentu kami berharap dapat memperbaiki proses pengolahan dengan merancang suatu alat penyangrai semi mekanik yang dapat membantu para pengrajin kacang sangrai sehingga mampu menghasilkan produk yang lebih baik.

Menurut Alwani, S.Pd Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keranggan selaku Mitra “kami atas nama keluarga besar Kelompok Sadar Wisata Kampung Wisata Keranggan dan mewakili masyarakat Keranggan yaitu pelaku usaha UMKM khususnya produksi kacang sangrai berharap setelah kegiatan ini alat sangrai yang tadinya tersentralisasi di satu dapur, dengan adanya bantuan alat penyangrai yang baru nanti ada di setiap rumah dan semoga bisa menjawab permasalahan melalui hasil risetnya.”

Pemaparan materi disampaikan oleh Ir. Heru Irianto, M.Si yang menjelaskan proses produksi serta penerapan teknologi penyangraian semi mekanik untuk menghasilkan produk yang lebih higienis dan mampu mengurangi kacang yang gosong selama penyangraian, tapi tetap mempertahankan ciri khas produk ini dengan menggunakan pasir sebagai media dalam penyangraian sehingga menghasilkan aroma khas pada kacang sangrai Keranggan yang berbeda dari produk kacang yang lain. Selanjutnya Ir. Didik Dyan Setyawan memaparkan tentang spesifikasi alat penyangrai yang terbuat dari stainless steel berdiameter wajan 100 cm dilengkapi dengan pengaduk yang digerakkan dengan motor electric mampu menyangrai secara otomatis dengan waktu tertentu, sehingga akan menghasilkan transfer panas yang homogen dengan media pasir. Alat ini bersifat portable sehingga memudahkan mobilitasnya dengan kapasitas kacang sangrai 50 kg sekali running. Ir. Darti Nurani, M.Si juga menyampaikan pentingnya memilih kemasan yang baik supaya dapat mempertahankan kerenyahan kacang sangrai.

Dari kegiatan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan Prodi TIP ITI ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kualitas produk kacang sangrai melalui penerapan teknologi penyangraian semi mekanik yang nantinya saat uji coba dan desiminasi alat ini para pengrajin kacang sangrai sudah mulai paham fungsi alat dan cara kerjanya.

(Red/Slamet)

Lihat Juga

Kantah Palangka Raya Perkuat Zona Integritas

Zona Integritas Kantah Palangka Raya Diperkuat Wujudkan WBK dan WBBM

PALANGKA RAYA, JejakProfil.com – Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Palangka Raya terus memperkuat komitmennya dalam membangun …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *