Beranda / JP News / Pertemuan Pertama Sherpa G20, Indonesia Suarakan Isu Kesehatan, Transformasi Ekonomi dan Digital, dan Transisi Energi

Pertemuan Pertama Sherpa G20, Indonesia Suarakan Isu Kesehatan, Transformasi Ekonomi dan Digital, dan Transisi Energi

Share:

Pelaksanaan Pertemuan Pertama Sherpa G20 yang sukses dilaksanakan pada 7 s.d. 8 Desember 2021 di Jakarta menunjukkan komitmen kuat negara anggota G20 untuk bersama-sama memulihkan dan membangun ekonomi global pascapandemi COVID-19. Dihadiri oleh 21 delegasi negara anggota, undangan, dan organisasi internasional secara fisik, 14 delegasi secara virtual, dan 3 delegasi secara hybrid. Pertemuan Pertama Sherpa G20 merupakan pertemuan pertama dari 150 lebih rangkaian pertemuan yang direncanakan berlangsung sepanjang Presidensi G20 Indonesia.

Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Pulih Lebih Tangguh”, Indonesia menyorot pentingnya upaya konkrit dan holistik untuk mengentaskan ketimpangan, menjembatani kesenjangan, dan meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pada 2030. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Presidensi G20 Indonesia harus menghasilkan terobosan besar untuk membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif yang ada.

Berangkat dari semangat tersebut, Indonesia menajamkan tema besar Presidensi melalui tiga topik utama, yaitu:
ArsitekturKesehatanGlobal, untuk penguatan dan penyusunan kembali tata kelola kesehatan global pasca pandemi, di mana Indonesia dapat menjadi hub bagi pengembangan dan penyebaran vaksin;
Transformasi Ekonomi dan Digital, untuk optimalisasi manfaat teknologi digital yang inklusif dengan mendorong digitalisasi sektor-sektor usaha; serta
Transisi Energi, untuk perluasan akses teknologi untuk menuju pemanfaatan energi bersih dan terjangkau dengan pembiayaan yang berkelanjutan.

Pembahasan ketiga topik utama tersebut turut tercermin dalam penyampaian prioritas masing-masing Ketua Working Group G20 yang dipimpin oleh Indonesia yang mencakup Kesehatan, Pembangunan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Ekonomi Digital, Perdagangan Investasi dan Industri, Pertanian, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Energi, Pemberantasan Korupsi, Pariwisata, dan Pemberdayaan Perempuan.

Para delegasi umumnya menyambut baik prioritas-prioritas yang disampaikan Indonesia di setiap Working Group. Secara khusus, terdapat harapan bagi peran Indonesia dalam menjembatani pandangan negara maju dan negara berkembang.

Pertemuan Pertama Sherpa G20 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang dalam pidato kuncinya menyampaikan bahwa G20 harus memajukan agenda yang forward-looking dan action-oriented.Menko Airlangga juga menyampaikan beberapa rencana strategis Presidensi G20 Indonesia, termasuk mobilisasi pendanaan kesehatan global, pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi, hingga kerja sama teknologi bidang energi.

Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, turut mendorong G20 untuk mencapai hasil konkret di tiga prioritas, yaitu kesehatan, transformasi berbasis digital, dan transisi energi “yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dunia dan pencapaian SDGs”.

“G20 harus bisa down to earth dalam menghasilkan solusi mengatasi tantangan global. G20 juga harus menjadi pendorong untuk pemulihan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sherpa G20 mempunyai peran utama dalam menghasilkan arahan jelas untuk mengubah tantangan menjadi kesempatan, dan menuntun para pemimpin kita di dalam dunia yang selalu berubah,” ujar Menlu Retno saat membuka Pertemuan Pertama Sherpa G20.

Pertemuan Pertama Sherpa G20 turut menghadirkan Dr. Tedros Adhanom, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Dalam paparannya mengenai kondisi terkini penanganan pandemi COVID-19, Dr. Tedros menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan skema pendanaan kesehatan global.

Selain Dr. Tedros, Pertemuan Pertama Sherpa G20 juga menghadirkan Dr. Mari Pangestu, Direktur Pelaksana Bidang Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia (World Bank). Dalam kesempatan ini, Mari Pangestu mewakili Bank Dunia memberikan paparan mengenai prospek pertumbuhan ekonomi global serta kolaborasi yang dapat dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia.

Di kesempatan yang sama, Indonesia juga mengenalkan sesi retreat para Sherpa untuk berdialog secara lebih mendalam dan terbuka mengenai upaya untuk terus meningkatkan relevansi dan kinerja G20. Selain itu, pada hari kedua Pertemuan Pertama Sherpa G20, para Sherpa G20 mengunjungi Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), yang menjadi salah satu showcasing inisiatif konkret mendorong industri digital dalam percepatan transformasi Industri 4.0 di Indonesia, termasuk diantaranya showcase pemanfaatan jaringan 5G untuk pengoperasian robot, penggunaan VR, dan banyak fitur industrialisasi lainnya.

(Red)

Lihat Juga

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Inovasi Pembiayaan untuk Dorong Pertumbuhan UKM

Jakarta – jejakprofil.com  – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen mendukung pertumbuhan usaha tak hanya …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *