Banten – jejakprofil.com – Dalam kancah politik Banten, kehadiran duo Dimyati-Arief akan menarik perhatian banyak pihak. Pasangan ini dianggap memiliki potensi sebagai kuda hitam dalam Pilgub Banten. Dimyati – Arief, mantan Bupati pandeglang dan mantan Walikota Tangerang, masing-masing, memiliki pengalaman dan popularitas yang cukup kuat di daerah tersebut.
Dimyati dikenal sebagai figur yang memiliki basis massa yang solid di Banten, sementara Arief memiliki pengalaman dalam urusan pemerintahan sebagai mantan walikota. Keduanya memiliki jaringan politik yang cukup kuat di level lokal, yang bisa menjadi modal penting dalam mengarungi dinamika politik di Banten.
Baca Juga :
Dimyati Natakusumah: Membangun Banten Menuju Masa Depan yang Cerah
Selain itu, kehadiran mereka sebagai pasangan non-partai memberikan warna baru dalam pertarungan politik di Banten. Mereka dapat menarik dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dari partai politik maupun masyarakat sipil yang ingin perubahan di Banten.
Namun, tantangan yang dihadapi duo Dimyati-Arief juga tidak sedikit. Persaingan di Pilgub Banten diprediksi akan sangat ketat, dengan adanya kandidat kuat dari partai politik yang sudah mapan di daerah tersebut. Selain itu, meskipun memiliki basis massa yang kuat, masih perlu upaya lebih lanjut untuk memperluas basis dukungan mereka.
Baca Juga :
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria Dan Agenda Undangan Bank Dunia Pada Para Diplomat RI
Dalam menghadapi Pilgub Banten, Dimyati-Arief perlu memperkuat narasi dan program-programnya untuk meyakinkan pemilih akan kapabilitas dan visi mereka dalam memimpin Banten ke depan. Meskipun dianggap sebagai kuda hitam, dengan strategi yang tepat dan dukungan yang kuat, mereka memiliki potensi untuk menjadi kejutan dalam Pilgub Banten.
(red)