KPPG Jadi Kunci Kemenangan Pemilu 2029

Golkar Siapkan Mesin Politik Perempuan

JP News61 Dilihat

JAKARTA, JejakProfil – Partai Golkar menegaskan komitmennya menjadikan perempuan sebagai salah satu mesin politik utama dalam strategi pemenangan Pemilu 2029.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, S.E., M.Si., dalam kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Kader Perempuan Partai Golkar yang diikuti kader perempuan dari berbagai daerah.

Dalam pembekalannya, Sarmuji menekankan bahwa penguatan peran perempuan bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan strategi politik sadar dan terukur yang dibutuhkan Golkar untuk menjawab tantangan demokrasi elektoral ke depan.

Menurutnya, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) memiliki posisi strategis sebagai pilar penggerak dan pengorganisasi pemilih perempuan yang jumlahnya mencapai separuh populasi Indonesia.

“Kalau separuh pemilih adalah perempuan, maka siapa yang mampu mengorganisir perempuan dengan baik, dialah yang memiliki keunggulan elektoral. Di sinilah KPPG memiliki peran sangat penting bagi Golkar,” ujar Sarmuji.

Afirmasi Bukan Tujuan Akhir

Sarmuji menjelaskan bahwa negara telah menyediakan ruang melalui berbagai kebijakan afirmatif, mulai dari kuota 30 persen keterwakilan perempuan, sistem zipper dalam pencalonan legislatif, hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang menjamin keterwakilan perempuan secara proporsional di alat kelengkapan dewan.

Namun, ia menegaskan bahwa afirmasi tidak boleh dipahami sebagai tujuan akhir.

“Afirmasi adalah pintu masuk. Setelah pintu itu terbuka, yang menentukan adalah kualitas, kapasitas, dan kesiapan kader perempuan itu sendiri,” katanya.

Karena itu, Golkar memandang pelatihan dan penguatan kapasitas kader perempuan sebagai investasi politik jangka panjang.

Menurut Sarmuji, perempuan Golkar harus dibekali pengetahuan politik, kemampuan kepemimpinan, serta keterampilan organisasi agar mampu menjalankan peran strategis baik di internal partai maupun di ruang publik.

Mengelola Konflik, Memperkuat Kerja Sama

Dalam konteks kepemimpinan politik, Sarmuji menyoroti pentingnya kemampuan mengelola konflik dan membangun kerja sama.

Ia mengingatkan bahwa konflik merupakan bagian alami dari dinamika organisasi politik, tetapi dapat menjadi destruktif bila tidak dikelola secara tepat.

“Politik itu ruang perbedaan kepentingan. Yang membedakan pemimpin matang dengan yang tidak adalah kemampuannya mengelola konflik dan mengubahnya menjadi energi kerja sama,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka, kecerdasan emosional, serta pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan perbedaan.

Dengan cara itu, konflik justru dapat menjadi sarana konsolidasi dan penguatan organisasi, bukan sumber perpecahan.

KPPG dalam Strategi Besar Golkar

Lebih jauh, Sarmuji menegaskan bahwa Golkar memandang KPPG bukan sekadar organisasi sayap, melainkan bagian integral dari mesin politik partai.

Melalui KPPG, Golkar ingin memastikan proses kaderisasi perempuan berjalan sistematis, berjenjang, dan terhubung langsung dengan kebutuhan elektoral partai.

“KPPG adalah ruang strategis untuk membina, menyiapkan, dan merekrut kader perempuan Golkar. Dari sinilah akan lahir calon-calon pemimpin dan wakil rakyat perempuan yang siap berkompetisi pada 2029,” jelasnya.

Menurut Sarmuji, keberhasilan Golkar dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga tentang kemampuan membaca segmentasi pemilih dan mengonsolidasikan kekuatan sosial perempuan yang berpengaruh besar dalam keluarga dan komunitas.

Menuju Konsolidasi Nasional

Pelatihan peningkatan kapasitas ini, lanjut Sarmuji, merupakan bagian dari upaya konsolidasi nasional Partai Golkar dalam mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2029.

Ia menegaskan pentingnya keselarasan gerak antara pusat dan daerah, serta kerja politik yang terencana sejak jauh hari.

“Pemilu tidak dimenangkan secara mendadak. Ia dimenangkan oleh kerja yang disiplin, konsisten, dan terorganisir. Kader perempuan Golkar harus menjadi bagian dari kerja besar itu,” tegasnya.

Dengan penguatan kapasitas, konsolidasi organisasi, dan arah strategi yang jelas, Golkar optimistis KPPG dapat berperan sebagai kunci kemenangan dalam kontestasi politik nasional mendatang, sekaligus memperkuat posisi perempuan sebagai aktor utama dalam demokrasi Indonesia.