Jejakprofil.com – Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) mengapresiasi tekad dan komitmen Capres Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai pilar yang kokoh dalam pembangunan negara serta merupakan salah satu dari tiga tonggak utama untuk mencapai keadilan sosial hingga kemakmuran akan dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Foto : Ketua Umum AMKI Frans Meroga Panggabean (paling kiri) Saat Menjadi Narasumber TalkShow Pada Salah Satu TV Swasta Nasional
“Koperasi harus menjadi pilar yang kuat dan kokoh. Pembangunan nanti akan dilakukan oleh swasta, pemerintah, dan koperasi,” seru Prabowo dalam pidatonya saat menerima deklarasi dukungan dari Jaringan Induk Koperasi Unit Desa (KUD) di Milennium Hotel Sirih, Jakarta, Sabtu (4/11).
Ketua Umum AMKI Frans Meroga Panggabean mengatakan bahwa komitmen Prabowo itu sejalan dengan perjuangan AMKI yang selalu mendorong generasi muda melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui koperasi dan UMKM.
“AMKI yang beranggotakan para anak muda Indonesia penggiat koperasi dan UMKM, akan mendukung penuh Pak Prabowo dan Mas Gibran bila bersama kita jadikan koperasi sebagai arus utama pekonomian nasional,” ungkap Frans di hadapan awak media setelah menutup Training Profesional Selling Skill Manager Koperasi di Sukabumi, Minggu (5/11).
Adapun dasar AMKI mendorong pasangan Prabowo – Gibran untuk menjadikan Koperasi sebagai arus utama transformasi ekonomi yang digagas mereka sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekedar mimpi belaka, karena pada dasarnya pun merupakan pelaksanaan konkrit UUD 1945 pasal 33.
“Cermati Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, sehingga jelas perintah konstitusi bahwa koperasi harus jadi arus utama pada semua aktifitas ekonomi,” cetus Frans lagi.
Sebagaimana diketahui bahwa masih dalam kesempatan yang sama, Prabowo pun bermimpi, nantinya koperasi dapat memiliki dan memimpin sejumlah sektor perekonomian nasional, salah satunya perusahaan-perusahaan perikanan dapat dimiliki oleh koperasi-koperasi nelayan Indonesia.
“Saya bermimpi, perusahaan-perusahaan perikanan kita, kapal-kapal ikan kita yang besar, dimiliki oleh koperasi-koperasi nelayan,” ujarnya.
Tak hanya itu, melalui gerakan koperasi yang kuat, Prabowo juga bercita-cita sejumlah pabrik besar hingga industri pertambangan besar nantinya bisa dimiliki oleh koperasi.
“Cita-cita, impian saya nanti pabrik dan smelter besar, pabrik pupuk nanti milik koperasi. Saya bermimpi perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dimiliki koperasi,” ungkap Prabowo.
Ia pun juga mempunyai impian perusahaan-perusahaan makanan dan minuman hingga supermarket dimiliki oleh koperasi, seperti negara-negara maju lainnya.
“Saya bermimpi, nanti ekonomi kita akan hidup berdampingan dengan baik. Swasta, koperasi, BUMN monggo, mari bersama meraih kemakmuran untuk rakyat kita,” tegas Prabowo.
Selanjutnya riset AMKI menunjukkan bahwa sedikitnya ada 3 (tiga) syarat yang harus terpenuhi dahulu agar seluruh tekad dan komitmen Capres Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai pilar yang kokoh dalam pembangunan negara serta merupakan salah satu dari tiga tonggak utama untuk mencapai keadilan sosial tersebut dapat menjadi kenyataaan.
“Pertama, jumlah partispasi rakyat Indonesia yang menjadi anggota koperasi harus naik menjadi minimal 15% dari yang saat ini hanya sekitar 8%, kenapa? Karena faktanya di negara-negara maju anggota G8 memang cukup tinggi partisipasi masyarakat menjadi anggota koperasi yang bahkan minimal 20%,” jelas Frans.
Syarat kedua, daya tarik berkoperasi harus terus dikomunikasikan dan didorong kepada generasi muda karena pastilah orang-orang muda yang terutama harus dibuat tertarik untuk berkoperasi melihat kenyataan bonus demografi ke depan bahwa minimal 150 juta penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dan generasi Z.
“Sebenarnya koperasi itu adalah bentuk usaha yang anak muda banget karena asas yang dianut sama dengan preferensi generasi muda. Paham kesetaraan, prinsip ekonomi berbagi, dan kegemaran berkumpul adalah ciri dan nilai dari koperasi yang juga sangat sejalan dengan anak muda,” papar Frans.
Dan syarat terakhir adalah pendidikan tentang koperasi harus kembali dijadikan kurikulum utama pendidikan sejak bangku sekolah dasar (SD). Terlihat sangat jelas bahwa para pelajar Indonesia sangat buta tentang koperasi karena memang pembelajaran tentang koperasi sudah sangat terdegradasi akhir-akhir ini.
“Pada prinsipnya AMKI siap mengerahkan segala potensi secara maksimal untuk mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran karena kami juga sangat ingin melihat seluruh impian Pak Prabowo tersebut segera terwujud dengan tentunya seiring mendorong terealisasinya ketiga syarat tadi,” pungkas Frans.
(Red/Slamet)