Jepara – Produk dari UMKM Jepara, mulai dari kerajinan hingga makanan, masih banyak yang melalukan pemasaran melalui offline. Sehingga perlu adanya dukungan baik dari pemerintah dan swasta untuk mendukung digitalisasi UMKM, baik dari sisi penjualan maupun manajemen keuangannya.
Hal itu diungkapkanbAsisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Sutarmo, pada kegiatan Bimbingan Teknis Usaha Mikro pada Laman Bela Pengadaan LKPP, di Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/4).
“Digitalisasi merupakan solusi pelaku UMKM agar dapat bertahan, bertumbuh dan berkembang di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 yang telah dialami selama dua tahun belakangan ini,” papar Sutarmo.
Lebih dari itu, lanjut Sutarmo, strategi kemitraan dan transformasi digital serta masuknya pelaku usaha mikro dalam rantai pasok nasional dan global, merupakan kunci UMKM naik kelas.
“Kegiatan bimtek ini merupakan langkah konkrit pemerintah dalam strategi percepatan peningkatan PDN dan pemenuhan target 30 juta UMKM terdigitalisasi sampai tahun 2024,” tegas Sutarmo.
Selain itu, bimtek ini juga merupakan pelaksanaan dari optimalisasi belanja Kementerian/Lembaga pemerintah sebesar 40% untuk produk dalam negeri, terutama produk UMKM dan koperasi dalam ekosistem pengadaan yang terintegrasi antara K/L/PD, dan
“Bimtek ini juga untuk memenuhi target 1 juta UMKM untuk masuk pada e-Katalog LKPP harus tercapai pada tahun ini,” ucap Sutarmo.
Namun, Sutarmo mengakui, dalam pemenuhan target ini tidak bisa tercapai hanya dengan upaya sendiri. Tapi, harus berkolaborasi dengan stakeholder dalam mempercepat proses transformasi digital UMKM dan koperasi.
“Untuk itu, pelaku usaha mikro dituntut harus siap berubah digital, serta terus bersikap semakin kompetitif dan berinovasi. Sehingga, produk yang dihasilkan semakin bermutu, baik dari sisi produk, packaging, bahkan hingga branding,” jelas Sutarmo.
Bagi Sutarmo, digital marketing sangat penting terutama pada masa pandemi karena setiap orang akan cenderung bermain gadget dan juga lebih banyak mengakses internet dibandingkan harus keluar rumah.
“Digital marketing juga merupakan suatu strategi yang paling efektif bagi pemasaran. Karena selain mudah penyebarannya, cakupannya juga lebih luas, serta lebih mudah untuk menarik minat dari konsumen,” kata Sutarmo.
Sutarmo menambahkan, strategi pemasaran digital ini harus dimanfaatkan dengan baik para pelaku UMKM. “Untuk itu, kami menghadirkan PT Gojek. Diharapkan UMKM Indonesia, khususnya Kabupaten Jepara, dapat masuk dalam ekosistem digital gojek,” imbuh dia.
Tak hanya itu, dalam hal pencatatan keuangan, usaha mikro pun tetap dituntut untuk bisa adaptif dalam perkembangan teknologi. Dimana biasanya untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan, terutama perbankan, diperlukan catatan laporan keuangan yang benar dan tepat.
Untuk itulah dalam kegiatan ini juga akan diajarkan dan didampingi dalam penggunaan aplikasi yang sederhana. Yaitu, Lamikro atau laporan keuangan bagi usaha mikro.
“Momentum ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap UMKM yang harus disikapi sebagai peluang ekonomi oleh pelaku usaha mikro, khususnya sektor kuliner yang ada di Kabupaten Jepara,” tukas Sutarmo.
Sementara itu, Dinas Koperasi, UKM,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara yang diwakili Arifin dalam sambutannya menegaskan bahwa Kabupaten Jepara memiliki jumlah UMKM sekitar 80 ribu pelaku UMKM yang terdiri dari berbagai jenis usaha.
Namun, banyaknya UMKM yang berdiri tidak menutup kemungkinan masih banyak kelemahan yang ditemui pada pelaku UMKM khususnya dalam memasarkan produknya.
“Dalam hal ini perlunya dilakukan intervensi dalam meningkatkan kapsitas kepada pelaku UMKM agar usaha yang dikelolanya dapat berjalan dengan baik,” ungkap Arifin.
Terutama di masa pendemi ini, UMKM harus terus bangkit. Untuk itu, Arifin menyebutkan bahwa kehadiran kegiatan ini sangat diharapkan UMKM di Kabupaten Jepara.
Kolaborasi antara berbagai pihak ini memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi . Salah satunya, melalui kegiatan Bimtek Usaha Mikro pada Laman Bela Pengadaan LKPP yang dilaksanakan KemenKopUKM.
Kegiatan Bimtek ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Jepara. Pada saat yang bersamaan juga dilaksanakan GKN Festival Ramadhan 2022 di Kawasan Kampung Rolet tanggal 21-23 April 2022.
(Red)