Jakarta,12-10-2021 – Anggota DPRD DKI Jakarta Viani Limardi telah dipecat Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Viani yang kini duduk di Komisi A DPRD DKI itu pun melawan dan secara tegas menolak dipecat.
Viani menganggap pemecatan itu tidak berdasar. Perempuan perparas cantik itu dipecat DPP PSI dengan alasan penggelembungan dana reses dan ketidakpatuhan terhadap partai.
Viani telah membantah dan menuding PSI hanya mencari alasan soal manipulasi dana reses. Dia menilai keputusan tersebut telah mencemarkan nama baiknya.
Bahkan, Viani akan mengambil langkah hukum dengan menggugat PSI senilai Rp 1 triliun. Viani pun yakin menang di Pengadilan melawan PSI dengan belajar dari pengalaman kasus pemecatan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 Fahri Hamzah oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Fahri pun menang hingga Mahkamah Agung. Bahkan, hingga masa periode berakhir, Fahri bisa menunaikan tugasnya sebagai wakil ketua DPR.
Di kasus pemecatan PSI, kini Viani tak sendirian. Mantan calon anggota DPR RI dari PSI, Horas Sinaga turut memberi dukungan kepada Viani.
Pada Senin (11/10) sore, Viani bertemu dengan Bang Horas sapaan akrab Horas Sinaga.
Bang Horas yang kini menjadi Ketua Umum Jaringan Bela Negara (JBN) itu meluangkan waktunya ngopi sore bersama sahabat lamanya tersebut.
“Kamu adalah politisi yang paling berbahagia seharusnya,” ucap bang Horas memberi motivasi kepada Viani.
Menurut bang Horas, Viani kini bisa bekerja untuk rakyat dengan bebas. “Kamu sungguh-sungguh tanpa ada beban atau orderan darimana pun. Kini kamu menjadi Fraksi Rakyat Bebas,” ucap Horas lagi menyemangati Viani.
Bang Horas tidak mau berbicara politik karena Desember 2019 resign dari partai yang sama dengan Viani, demi misi kebangsaan.
Bang Horas yang juga berprofesi sebagai konsultan hukum & bisnis itu meminta Viani tetal fokus melayani konstituen. Karena sejogyanya wakil rakyat itu yang memilih adalah rakyat dan ada karena kepentingan rakyat!
“Kerja politik dengan gembiralah karena seharusnya politik itu kegembiraan dalam niat suci melayani kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Viani kini dipindah ke Komisi A dari sebelumnya di Komisi D. Viani mengungkapkan PSI sudah merencanakan pemindahan tersebut sebelum memutuskan memecat dirinya sebagai kader dan anggota dewan.
“Iya hari ini pindah Komisi A. Memang PSI sejak jauh hari sudah mengirimkan surat ke DPRD DKI untuk merotasi. Tapi baru hari ini rotasi itu dilakukan,” ujar Viani kepada Media, di Jakarta, Senin (11/10/2021) malam.
Viani mengaku, tidak mempermasalahkan rotasi komisi terhadap dirinya. Dia meyakini tidak akan sulit menyesuaikan diri meskipun berada di komisi A yang membidangi pemerintahan.
“Memang Komisi A yang membidangi soal pemerintahan berbeda dengan Komisi D soal pembangunan. Tapi pengalaman menjadi anggota Komisi D selama 2,5 tahun dan sudah menghadapi segala permasalahan warga,” paparnya.
(Slamet)