BALI – Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia menghadiri seremoni yang mempertemukan 30 raja se-Nusantara di Puri Agung Ubud. Acara ini merupakan salah satu kegiatan sakral tahunan yang paling bergengsi di Bali.
“Kehadiran kami di sini merupakan sebuah kehormatan. Sebagai organisasi pers nasional, FWJ Indonesia, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya karena dapat hadir sebagai tamu kehormatan,” ujar Ketua Umum FWJ Indonesia, Mustofa Hadi Karya, atau yang akrab disapa Opan, di Ubud, Bali (13/11/2025).
Berdasarkan pengamatan di lapangan, Opan menyampaikan bahwa para raja atau pemimpin puri di Bali tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya pada tahun 2025. Walaupun peran mereka saat ini lebih sebagai pemimpin adat dan budaya, bukan sebagai penguasa politik atau pemerintahan.
Menurutnya, ada beberapa catatan penting terkait kehadiran mereka di tahun 2025:
1. Peran Adat dan Budaya: Puri (istana kerajaan) di Bali masih berfungsi sebagai pusat kegiatan adat, keagamaan, dan pelestarian budaya.
2. Para pemimpin puri, yang sering disebut “Tjokorda” atau “Ida Dalem”, dihormati sebagai pemangku adat dan simbol warisan sejarah Bali.
3. Partisipasi dalam Acara Resmi: Para raja atau pemimpin puri sering diundang dan berpartisipasi dalam acara-acara penting, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun komunitas lokal. Contohnya, pada Oktober 2025, Ida Dalem Semaraputra (Raja Klungkung) beserta raja se-Bali lainnya menghadiri Klungkung Heritage Festival 2025.
4. Pelestarian Warisan: Mereka aktif dalam upaya melestarikan warisan budaya, seperti tradisi jamuan kerajaan (“Kuliner Cara Puri”) dan seni pertunjukan Bali.
5. Daftar Puri yang Masih Ada: Beberapa puri yang masih aktif dan memiliki peran penting secara adat antara lain Puri Agung Semarapura (Klungkung), Puri Agung Ubud, Puri Agung Gianyar, Puri Agung Denpasar, dan Puri Agung Tabanan.
6. Pertemuan Regional/Nasional: Para pemimpin puri juga terlibat dalam pertemuan yang lebih luas, seperti pertemuan raja-raja se-Nusantara, untuk memperkuat peran masyarakat adat dalam sistem bernegara.
Secara ringkas, Opan menyampaikan bahwa kehadiran raja-raja di Bali pada tahun 2025 ditandai dengan peran aktif mereka dalam menjaga dan mempromosikan adat istiadat serta budaya Bali di tengah masyarakat modern.
Saat berada di antara para raja, Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata FWJ Indonesia, Mairoji Saputra, yang didampingi oleh Kapolsek Ubud, Kapolsek Ubud Kompol I Wayan Putra Antara, S.Pd., M.H, beserta jajaran, menyampaikan bahwa gelaran sakral tahunan ini memberikan kesan tersendiri bagi organisasinya. Ia bahkan merasa terhormat dapat hadir dalam acara tersebut.
“Acara seperti ini tidak terjadi dua kali dalam setahun. Tamu undangan pun terbatas, dan hanya dihadiri oleh para raja dan bangsawan dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka semua berkumpul untuk memperingati hari jadi Kerajaan Ubud. Selain itu, mereka juga membahas isu-isu penting terkait dengan kebudayaan dan pariwisata di Bali,” jelas Roji.
Dalam acara ini, FWJ Indonesia secara tidak langsung terlibat dalam upaya pelestarian budaya dan pariwisata di Bali. Seremoni ini sangat penting sehingga berbagai diskusi dan dialog dengan para raja serta bangsawan mengalir, membahas isu-isu terkait dengan kebudayaan dan pariwisata di Bali.
“Intinya, pertemuan ini membahas tentang pentingnya melestarikan kebudayaan dan tradisi, serta meningkatkan pariwisata di Bali,” ucap Roji.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Ubud, Kompol I Wayan Putra Antara, S.Pd., M.H., menambahkan, “Puji syukur, acara berjalan lancar, aman, dan kondusif hingga selesai.” Katanya.
Lebih lanjut, Made Suteja sebagai Perwakilan Koordinator Sekaa, menyampaikan terima kasih kepada FWJ Indonesia atas kehadiran dan dukungannya. “Kami sangat menghargai kehadiran FWJ Indonesia yang telah datang jauh-jauh dari Jakarta untuk menghadiri acara ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama dalam melestarikan kebudayaan dan meningkatkan pariwisata di Bali,” ujarnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk tarian tradisional Bali, musik, dan lain-lain. Para tamu undangan juga dapat menikmati kuliner khas Bali dan berbelanja di pasar seni yang diadakan di lokasi acara.
(Opan)
