Tangsel, Minggu 14 Mei 2023 – Institut Teknologi Indonesia menggelar Wisuda Sarjana dan Program Profesi Insinyur Semester Genap 2022/2023. Adapun acara ini berlangsung dua hari, pada hari Sabtu – Ahad, 13 Mei 2023 dan Minggu 14 Mei 2023 pukul 08.00 – 12.00, bertempat di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Tangerang Selatan.
Menurut Rektor ITI, Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU. ASEAN, Eng., bahwasanya pelaksanaan Wisuda di kampus ITI digelar dua kali dalam satu tahun. Dan, disaat lulusan semester ganjil 2022/2023 sebanyak 287 orang (Sarjana = 202 orang dan Program Profesi Insinyur = 85 orang) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,38 dan lama studi rata-rata 4,5 tahun dengan lulusan tercepat diraih dalam 3,5 tahun. Sedangkan pelaksanaan wisuda di semester genap 2022/2023, hari Sabtu 13 Mei 2023, diikuti oleh 122 wisudawan dari Teknik Elektro 34 orang, Teknik Industri 8 orang, Teknik Kimia 65 orang, Arsitektur 10 orang, Perencanaan Wilayah Dan Kota 1 orang, dan Manajemen 5 orang. Hari selanjutnya Minggu 14 Mei 2023 diikuti oleh 152 wisudawan dari Prodi Teknik Mesin 35 orang, Prodi Teknik Informatika 35 orang, Teknik Sipil 20 orang, Teknologi Industri Pertanian 12 orang, dan Program Profesi Insinyur 50 orang.
Banyak pesan yang disampaikan Rektor ITI Pada Sabtu (13/05), untuk para wisudawan. Sebagaimana yang Ia katakan dalam sambutannya pada saat sidang senat terbuka sekaligus dalam rangka Wisuda Semester Genap tahun Akademik 2022/2023 ITI. “Bahwa akhir-akhir ini kita menjadi sangat familiar dengan suatu aplikasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, yaitu ChatGPT. Tips untuk para wisudawan, saya kutip dari ChatGPT, yang saya kira cukup baik dan lengkap, sebagai berikut:
1. Jangan cepat puas dengan pengetahuan yang telah Anda miliki selama studi. Teruslah belajar dan meningkatkan keterampilan Anda, baik dengan mengikuti kursus tambahan, membaca buku, atau melakukan proyek-proyek baru yang menantang.”
2. Manfaatkan jaringan alumni dan relasi yang Anda dapatkan selama studi untuk membangun karir Anda. Jangan ragu untuk menghubungi mereka untuk mendapatkan informasi tentang peluang pekerjaan atau masukan tentang industri.
3. Jangan takut untuk memulai karier Anda dari posisi yang rendah. Sebagai lulusan baru, Anda mungkin tidak langsung mendapatkan posisi yang diinginkan, tetapi dengan kerja keras dan dedikasi, Anda akan dapat naik ke posisi yang lebih tinggi.
4. Jangan lupa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi Anda. Keterampilan ini sangat penting dalam dunia kerja, terutama ketika Anda berinteraksi dengan klien atau kolega dari latar belakang yang berbeda.
5. Selalu jaga etika profesional dan integritas dalam pekerjaan Anda. Ini akan membantu membangun reputasi Anda sebagai pekerja yang dapat diandalkan dan profesional.
6. Teruslah mengikuti perkembangan industri dan teknologi. Hal ini akan membantu Anda untuk tetap relevan dalam pekerjaan dan karir Anda.
7. Jangan lupa untuk menikmati proses belajar dan mengejar karir Anda. Ingatlah bahwa ini adalah perjalanan yang panjang dan membutuhkan kesabaran dan kerja keras.
Tambahan dari saya, untuk meraih sukses ananda membutuhkan pertolongan Tuhan dan dukungan keluarga. Karena itu jangan lupa beribadah dan berdoa kepada Tuhan YME serta binalah hubungan keluarga yang harmonis dengan Ibu, Ayah dan Saudara serta pada saatnya jika sudah menikah, dengan istri dan anak-anak. Selamat berjuang anak-anakku, doa kami untuk kesuksesan ananda semua.” Lain dari pada itu Rektor ITI mengucapkan, selamat wisudawan yang berhasil meraih prestasi sebagai lulusan terbaik. “Saya ucapkan selamat, selamat atas prestasi luar biasa yang telah dicapai, semoga sukses ini berlanjut dalam karya dan karir selanjutnya. Teruslah berprestasi, harumkan nama keluarga, almamater dan bangsa Indonesia sebagai amal ibadah kepada Allah SWT Tuhan YME. Kepada segenap wisudawan lainnya, saya juga mengucapkan selamat atas kelulusan ananda semua dari kampus tercinta ini, semoga semua yang telah diperoleh selama belajar di sini bermanfaat sebagai bekal dalam berjuang dan berkarya di tengah-tengah masyarakat. Kami yakin, ananda semua akan menjadi bagian dari solusi dari berbagai permasalahan di tengah masyarakat,” ungkap Rektor ITI.
Adapun wisudawan ini, 2 orang diantaranya merupakan lulusan terbaik dengan predikat cumlaude. Predikat cumlaude dengan IPK tertinggi 3,57 diraih oleh Indra Wira, S T., dari Program Studi Teknik Mesin dengan predikat cumlaude dan lulusan tercepat dalam 3,5 tahun diraih oleh Alifah Salma dari Prodi Manajemen. “Berharap mereka yang sudah menyelesaikan pendididkan formal di ITI program sarjana teknik dan Manajemen melalui didikan ITI yang relatif sulit di tumpuh oleh karena itu tidak semua mahasiswa yang lulus dan mereka yang sudah tersaring sebagai lulusan yang telah terverifikasi yang siap tejun ke masyarakat . Oleh karena itu kami berbangga hati mengharapkan alumni menunjukkan kepada masyarakat bahwa memang mereka orang – orang yang pantas lulus di Kampus ITI dan memberikan prestasi dan menjadikan dedikasi ilmu pengetahuan dan inovasinya untuk masyarakat yang sebesar- besarnya juga kesejahteraan Indonesia dan dunia ,” pungkas Marzan.
Di kesempatan yang sama salah satu mahasiswa lulusan terbaik yakni Indra Wira Widyadhana berhasil membuat alat bantu (jig) untuk menggaransi dimensi produk sesuai standar di PT. Intan Pratama Jaya. Indra Wira Widyadhana S.T., merupakan Mahasiswa Cum Laude mengatakan saat diwawancarai awak media mengatakan, “Jadi salah satu pusat untuk penelitian dan perkembangan untuk para pemuda-pemudi bangsa untuk menghasilkan karya-karya dan ciptaan-ciptaan yang dapat berguna untuk bangsa dan negara Indonesia kemudian saya sendiri selama berkuliah di Institut Teknologi Indonesia banyak merasakan kesesuaian antara kurikulum yang dijalankan oleh Institut Teknologi Indonesia dengan bidang yang sedang saya jalani saat ini yaitu di bidang kontraktor sehingga dengan adanya kesesuaian antara kurikulum dan adanya jobdesk pekerjaan Saya rasa lulusan Institut Teknologi Indonesia tidak hanya siap secara pendidikan namun juga secara mental dan kemampuan beradaptasi di dunia kerja,” kata Lulusan Cum Laude, Indra Wira W., S.T. Mahasiswa ITI Semester Genap TA 2022/2023.
Ditambahkan pula, “Saya rasa untuk di Institut Teknologi Indonesia sendiri, banyak dosen dosen dan tenaga pendidik yang sudah bertahun-tahun ahli dan Sudah menjadi pakar dalam bidangnya dengan dibuktikan banyaknya hibah dan penemuan-penemuan karya ilmiah yang dilakukan oleh para dosen dan tenaga pendidik di Institut Teknologi Indonesia,” tutup Indra Wira W., S.T.
Bersamaan itu, Mahasiswa PSPPI lulusan tercepat, Ir. Rahmat Nursiaga, ST., MT., IPM. dihadapan awak media mengatakan, “saya Rahmat Nur siaga bekerja di perusahaan PT. Aplican Nusantarawisata, sebuah Perusahaan IT dan alhamdulillah, saya bisa lulus program Insinyur di Institut Teknologi Indonesia yang bisa jadi kebanggaan tersendiri buat saya bisa mengikuti program study Insinyur di ITI,” ujar Rahmat Nursiaga. Lebih lanjut dikatakan, “Alhamdulillah, saya selama ini tidak ada kesulitan karena pada awal kita masuk penerimaan mahasiswa baru di ITI sudah jelas juga dan kita dibimbing dan yang paling saya suka adalah kita tidak terganggu dengan keadaan sehari-hari dimana saya sebagai salah satu karyawan swasta di Jakarta di mana kita dapat melakukan bimbingan dosen di luar jam kantor, Jadi lebih mudah ya dan dalam pelaksanaan Kuliahnya juga kita dibuatkan portofolio didalam dijelaskan apa-apa saja kita harus persiapkan yang penting bagi kita adalah meluangkan waktu, seperti yang sudah kita dijelaskan bahwa ada materi-materi kuliah seperti profesionalisme, kode etik dan seminar itu di portofolio sudah jelas bahwa apa yang harus dilakukan dan dokumen-dokumen pendukung apa yang harus kita kirimkan dalam portofolio itu,” sambungnya.
Singkatnya Ir. Rahmat Nursiaga ST., MT., IPM. mengatakan, “Jadi saya tidak merasa kesulitan sedikitpun selama kuliah di PSPPI,” urainya.
Yang terpenting adalah kita hanya meluangkan waktu sedikit mencari dokumen-dokumen yang diperlukan, praktek-praktek keinsinyuran yang sudah kita kerjakan di kantor bisa berupa penugasan-penugasan ataupun seminar-seminar itu bisa dikonversikan dalam satuan pembelajaran dalam bentuk SKS. Jadi Saya rasa saya tidak ada kesulitan sama sekali selama pelaksanaan program program Insinyur di ITI,” jelasnya.
Beliau juga mengungkapkan harapannya untuk ITI, “Harapan kedepannya tentunya ITI, mahasiswanya juga sudah mulai meningkat jumlahnya seperti yang tadi Prof. bilang tadinya ada 85 mahasiswa sekarang sudah meningkat menjadi 200 mahasiswa, publik sudah memberikan kepercayaan kepada ITI dapat dilihat dari jumlah mahasiswanya sudah meningkat walaupun itu baru angkatan ke-3 dan Alhamdulillah pada angkatan baru sudah lebih dari 200 mahasiswa baru, itulah kelebihan ITI, masyarakat sudah memberikan kepercayaan kepada PSPPI ITI walaupun baru berusia 2 tahun,” tutupnya.
Sejalan itu, Ketua Umum PII (Pusat Insinyur Indonesia), Ir. Faisal Safa, M.Sc., IPU menambahkan, “Saya sebagai ketua pengurusan YPTI ITI dan di PII saya sebagai sebagai ketua Badan pengurusan teknik industri, seperti yang sudah dikatakan oleh Rektor tadi bahwa ITI dibawah kepengurusan PII merefleks dan memberikan dukungan infrastruktur Kemudian bagaimana mereka bisa bekerja dan praktek nantikan sekarang psbb nya itu boleh langsung setelah ada Permen baru jadi lulus SD bisa langsung ikut program reguler namun dia juga harus paralel praktek magang, nah PII disini menyediakan tempat magang untuk mereka selama 2 tahun jadi sambil selama setahun mahasiswa tersebut kuliah 2 tahun mahasiswa itu dapat melakukan reguler program maka psbbnya juga dia 2 tahun magang, Nah itulah tugas PI, dan karena PI itu mempunyai 27 Bidang Kejuruan yang tersedia, ya silakan dipilih sesuai bidangnya masing-masing mahasiswa inginkan, selama mahasiswa itu ada profesi dan ada juga bundling untuk mahasiswa itu terkait tiadanya persyaratan magang, seperti yang disebutkan tadi oleh Ketum PI bahwa populasi kita sedikit sekali,” kata Ketum PII ini.
Melanjutkan pembicaraan Beliau mengatakan,
“Seperti yang disebutkan tadi oleh Ketum PI bahwa populasi kita sedikit sekali dengan proporsi 5 per 1000, jadi di dalam 1000 penduduk hanya ada 5 orang Sarjana Teknik sementara jika dilihat dari perbandingan dengan Korea itu ada 25 orang Sarjana Teknik jadi luar biasa kita 5 kalinya lebih kecil daripada jumlah Sarjana Teknik di Korea disamping karena populasi di Korea lebih sedikit daripada kita, seperti yang tadi dibicarakan mengenai kuantitas itu masih jauh apalagi kualitas dari sekitar 4500 perguruan tinggi Indonesia ini, sementara di ITI hanya ada 85 orang Sarjana Teknik dan yang lain ada yang dibawah ITI, ada yang dibawah 20 orang Sarjana. Jadi kita mengajar angka yang kemarin ya, di mana arahan Bapak Presiden kepada Pak Menko itu diangka sekitar 100.000 Insinyur yang harus dikejar supaya dewan Insinyur kemarin bisa segera ditandatangani ya, tetapi kan karena hari ini numbernya tidak nendang menurut Presiden seperti bahasanya Pak Menko kepada saya mengadopsi Bahasanya Pak Presiden, “Tidak nendang dalam hal jumlahnya”,” lanjutnya.
“Jadi kalau hari ini mau ditandatangani Dewan Insinyur, terus impact enggak cukup ya, kalau mau diberlakukan kalau mau dikomplain, mau dikomplain pak rektor seandainya kita sudah komplain nih tetapi perguruan tinggi lainnya ini masih melemah hanya 40 Sarjana Teknik yang hari ini menjadi penyelenggara program dan dari 40 tidak semua yang menyelenggarakan,” jelasnya.
Ketum PII juga mengatakan perihal kuantitas Insinyur, “Jadi saya pikir ini Isu besar bagaimana mengakselerasi jumlah Insinyurnya saja, jumlah kuantitasnya saja seperti tadi yang sudah disebutkan dan kita belum masuk kualitas, kualitaskan lain lagi 1 x 18 karena Kalau bicara kualitas karena swasta itu yang hebat kan dosennya sementara kalau kurikulum Negeri dilepas materinya tetap Mahasiswanya dapat berjalan, sementara Kalau di Swasta tergantung dosen-dosennya, tetapi alhamdulillah kalau di ITI ini memiliki dosen-dosen yang berkualitas dengan kualifikasi yang tertinggi sehingga layak tadi yang disebut “Belum selesai tetapi sudah di ijo/matang” dalam arti : Jadi beberapa lulusan kita sudah siap dipekerjakan hampir pasti tidak menganggur, Jadi saya juga yakin kalau nanti magang reguler banyaklah Perusahaan yang mampu menyerap magang dari mahasiswa ITI ini sehingga dari Jumlah yang hari ini Katakanlah yang lulus ada banyak ya, kita sebar saja ke semua jurusan, Saya rasa hanya itu saja menurut yang telah saya sampaikan, Terima kasih.” pungkas Ketum PII, Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU menutup sesi wawancara dengan awak media.
(Slamet)