
Bogor, jejakprofil.com – KETUA Forum Wartawan Jakarta (FWJ) , Mustofa Hadi Karya mengapresiasi seluruh panitia penyelenggara Rapat Kerja FWJ yang digelar di Sitamiang Hotel dan Resort Bogor tanggal 5 sampai 6 Desember 2020.
“Terima kasih saya ucapkan kepada Allah swt, kepada Abdul Qoadir selaku Ketua Dewan Pembina FWJ, Tonin Tachta Singarimbun, SH sebagai Ketua Advokat FWJ, Wahyono dari Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM) serta para pengurus FWJ pusat dan tujuh (7) Kordinator wilayah FWJ dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Tangerang Raya,panitia penyelanggara rapAt kerja FWJ ,serta semua pihak yang mendukung suksesnya acara ini,” ungkap Mustofa
Dalam raker tersebut, Mustofa mengatakan agar FWJ ini dijadikan sebagai wadah yang berfungsi sebagai kontrol sosial dan berharap apa yang diharapkan dapat terwujud demi kejayaan FWJ.
Di waktu dan tempat yang sama Ketua Dewan Penasehat Forum Wartawan Jakarta (FWJ), Drs. Joko Irianto Hamid saat memberikan sambutannya di acara Rapat Kerja (Raker) memaparkan bahwa profesi sebagai jurnalis dan dalam menjalankan tupoksinya demi mengedepankan independensi bukanlah hal yang mudah karna faktanya di era digital saat ini profesi jurnalis terkadang sering kebablasan dalam menyikapi fungsi sosial kontrolnya.
“Faktanya, di era digital saat ini profesi jurnalis terkadang sering kebablasan dalam menyikapi fungsi sosial kontrolnya, jurnalis kerap dijadikan alat kekuasaan yang berpotensi pengalihan fungsi dan tidak lagi mengedepankan independensinya serta keprofesionalannya sebagai jurnalis,” papar Joko
Tambah dia (Joko.red) di Indonesia, kini jurnalis condong menjadi bagian dari kehumasan insantasi, institusi dan lembaga-lembaga plat merah. Joko Irianto menilai pendewasaan intelektual jurnalis dituntut memiliki kekuatan ganda dalam dirinya.
“Jurnalis adalah profesi yang tak bisa disamakan dengan profesi lainnya, komponen yang melekat dalam diri seorang wartawan bisa kita sebut sebagai ‘penyampai’ oleh karenanya disini perlu adanya komposisi seimbang yang mumpuni,” imbuhnya.
Bersamaan itu Ketua Advokat Forum Wartawan Jakarta, Ir. Tonin Tachta Singarimbun, S.H, mengibaratkan keberadaan advokat dan jurnalis satu komponen yang tak terpisahkan, ibarat sayur asam dengan garam.
“Dua profesi ini memang memiliki peran penting guna mengedukasi masyarakat dalam penyampaian informasi yang sejalan dengan fungsi kontrol sosial, serta adanya pendampingan hukum yang bersinergi. “Jelas Tonin.
Tonin juga mengatakan pentingnya refleksi hukum yang sejalan dengan fungsi jurnalis akan mampu mencerdaskan rakyat Indonesia. Selain itu, Tonin meyakini sinergi antara advokat dengan FWJ akan mampu membunuh framing-framing kekuasaan yang selama ini hanya berpijakan dan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Ketua Dewan Pembina FWJ Abdul Qodir juga menjabarkan Meski Forum Wartawan Jakarta baru berdiri di bulan Juli 2019, tetapi forum ini telah menunjukan jati dirinya sebagai forum wartawan yang memiliki tujuan mulia.
Kata dia ( Abdul Qodir.red) Bentuk kepedulian sesama profesi jurnalis yang mengedepankan kesetaraan untuk meraih kesejahteraan anggota.
“Proyeksi kedepan dari anak-anak kami di FWJ terlihat jelas. Mereka ini memiliki potensi yang luar biasa, bahkan diusianya yang belum ada 2 tahun FWJ telah memiliki anggota lebih dari 450 jurnalis dari berbagai media di Indonesia, hal itu menandakan FWJ mampu memberikan warna dan corak lain dalam perkembangan informasi maupun pensinergian humanis yang telah menghipnotis para stakeholder. “Papar Abdul Qodir.
Abdul Qodir berharap kedepan dengan adanya pemikiran yang kuat guna memberikan harapan membangun Indonesia untuk mensejahterakan para anggota-anggotanya, FWJ telah menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai wujud kepedulian membangun usaha yang berbasis kemandirian.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal yang diwakili Wahyono mengapresiasi Forum Wartawan Jakakrta yang akan menjadi satu bagian sinergitas dan mitra bisnis BKPM untuk mengembangkan potensi usaha-usaha yang akan dibangun demi mensejahterakan para anggotanya.
Ia ( Wahyono) menyebut potensi Forum Wartawan Jakarta sangat berpeluang besar dalam menjalankan profesinya yang ditopang dengan program-program kerja pengembangan usaha kemandirian. “Baru pertama kalinya organisasi kewartawanan akan bersinergi dengan BKPM, artinya intelektual pengurus FWJ ini patut diacungkan jempol, bahwa selain profesi jurnalis, wartawan juga harus ditopang dengan bentuk usaha-usaha yang mampu memberikan kelayakan dan kesejahteraan kepada anggota-anggotanya.
“Kami dari BKPM siap membantu dan memberikan dukungan kepada FWJ. “Ungkap Wahyono diacara Raker FWJ.
Di tempat Terpisah, Ketua Panitia Raker FWJ, Ferry Faisal mengucapkan terimakasih atas dukungan dan sinergitas kawan-kawan dari Pendam Jaya, Komandan Batalyon 33 Grup 3 Kopassus, Komandan Lanmar Jakarta, Satpol PP Kabupaten Bogor, dan Mcdonald Indonesia sehingga terlaksana dengan lancar dan tanpa kendala Raker FWJ di Sitamiang Hotel & Resort Bogor Puncak.
Penulis : Dirham
Editor : Elly